SDIT Al Haraki menggunakan kurikulum merdeka dan menjadi sekolah penggerak yang fokus mempersiapkan anak didik untuk siap menghadapi tantangan zaman, dimana potensi setiap anak diberi dukungan untuk berkembang dan disaat yang bersamaan perkembangan akademik dan karakter menjadi hal utama untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan agar siap berkontribusi dalam masyarakat dunia.
Hidayat S.Pd.I
Kepala SDIT Al Haraki
“Terbinanya generasi rabbani yg berkarakter, berprestasi dan mandiri.”
1. Membina dan mewujudkan generasi Qur’ani yang berakhlak kokoh dan berilmu.
2. Menyelenggarakan pola pendidikan yang berlandaskan kurikulum Nasional yang terintegrasi dengan pengembangan standar mutu pendidikan SIT Al Haraki.
3. Membentuk karakter pribadi yang jujur, cerdas, kritis, solutif, rendah hati, suka menolong, tangguh dan bertanggung jawab.
4. Mengembangkan jiwa mandiri dan sosial dengan kurikulum entrepreneurship dan mengasah kepedulian terhadap lingkungan dan orang lain.
5. Mempersiapkan generasi akan datang yang berintegritas tinggi dan siap dengan perkembangan teknologi dan globalisasi.
Merupakan kegiatan menghafal 3 Juz Al Qur’an, yaitu Juz 28, 29 dan 30. Setiap siswa akan diuji kompetensinya dalam acara Khotmil Qur’an dan Munaqasyah di level 2 (Juz 30), level 4 (Juz 29) dan Level 6 (Juz 28).
Literasi menjadi salah satu keunggulan di SDIT Al Haraki. Hal ini dituangkan melalui beberapa kegiatan yang menstimulus kemampuan literasi siswa dengan didukung fasilitas perpustakaan yang telah terakreditasi oleh Perpustakaan Nasional.
Program pembentukan karakter di Al Haraki merupakan poin penting dengan dibentuknya 8 Karakter Siswa SIT Al Haraki dan 7 Karakter Guru SIT Al Haraki, serta bekerjasama dengan lembaga berlisensi Stephen Covey dalam program Leader in Me yang terintegrasi dalam setiap pembelajaran maupun kegiatan.
Merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki Al Haraki, wujud komitmen sebagai lembaga pendidikan yang memperhatikan seluruh aspek tumbuh kembang anak. Semua komponen yang ada di Al Haraki, baik sarana prasarana, fasilitas, maupun budaya dikemas dengan konsep ramah anak.